Tuesday, December 6, 2011

Pilihan Kata/Diksi


Diksi pada dasarnya adalah hasil upaya memilih kata tertentu untukn dipakai dalam suatu tutur bahasa. Pemilihan kata dilalukan apabila tersedia sejumlah kata yang artinya sama atau bermiripan. Sebagai contoh, kata mati bersinonim dengan mampus , meninggal, wafat, mangkat, tewas, gugur, berpulang, kembali keharibaan tuhan dan lain sebagainya. Tetapi  kata-kata tersebut tidak dapat bebas digunakan karena memiliki rasa nuansa makna yang membedakannya.
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan pertama kemahiran memilih kata hanya di mungkinkan bila seseorang menguasai kemahiran kosa kata yang cukup luas, kedua diksi atau pilihan kata mengandung pengertian upaya atau kemampuan membedakan secara tepat kata kata yang memiliki makna serumpun, dan yang ketiga diksi atau pilihan kata menyangkut kemampuan untu memilih kata kata yang tepat dan cocok untuk situasi tertentu
a.    Kamus
Untuk memahami arti kata beda anda dapat membuka kamus besar bahasa indonesia, dalam kamus itu tertulis sebagai berikut :
Beda : /beda/             1.  Sesuatu yang menjadikan berlainan (tidak sama) antara benda yang satu dengan benda yang lain; ketidaksamaan.
2.  Selisih; pautan: Barang impor dan barang buatan dalam negeri bedanya tidak seberapa.
Berbeda                     1.  Ada bedanya;  berlainan: mereka mempunyai potongan rambut yang berbeda, seorang panjang dan seorang lagi pendek.
Berbeda- beda          1.  Berlain-lain; berlainan: kepala sama hitam, pendapat berbeda-beda.
Membedakan            1.  Menyatakan ada bedanya: dia belum dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
2.  Memperlakukan secara tidak berbeda (tidak sama); memisahkan:kita harus dapat membedakan antara urusan pribadi dan urusan dinas.
Membeda-bedakan 1.  Menganggap (memperlakukan) berbeda (tidak sama); pilih kasih: kita jangan membeda-bedakan antara orang kaya dan orang miskin.
Terbeda-bedakan    1.  Dapat dibeda-bedakan.
Perbedaan                1.  Beda; selisih: perpecahan terjadi karena perbedaan paham.
2.  Hal hal yang berbeda; hal hal yang membuat berdbeda: perbedaan perlakuan terhadap tamu menyalahi aturan rumah penginapan itu.
Memperbedakan      1.  Memperlainkan; menganggap(memperlakukan) berbeda (tidak sama) dari yang lain: kamu jangan memperbedakan anak itu, saya kira dia pun sama dengan yang lain.
Pembeda                   1.  Orang yang membedakan.
2.  Alat (hal) yang membedakan.
Pembedaan              1.  Proses; perbuatan, cara membedakan.
b.    Tesaurus
Teraurus merupakan khazanah kata yang disusun menurut sebuah sistem tertentu, terdiri dari gagasan-gagasan yang mempunyai pertalian timbal balik sehingga setiap pemakai dapat memilih istilah kata ataukata yang ada di dalamnya, dapat mengetahui asal kata (etimologi), antonimnya, dan kata kata yang berhubungan dengan entri tertentu.
Syarat Ketepatan Pemilihan Kata :
(a).  Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi
Contoh :  1Bunga edelweis hanya tumbuh ditempat yang tinggi (gunung).
2.  Jika bunga bank tinggi, orang enggan menggambil kredit bank.
(b).  Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim.
Contoh :  1. Siapa pengubah peraturan yang memberatkan pengusaha?
2. pembebasan bea masuk untuk jenis barang tertentu adalah peubah peraturan  yang  selama ini memberatkan pengusaha.
(c).  Dapat membedakan kata kata yang hampir mirip dalam ejaannya
Contoh :  intensif – insentif
Interferensi – inferensi
Karton – kartun
Preposisi – proposisi
Korporasi – koperasi
(d).  Dapat membedakan dengan tepat makna kata – kata abstrak.
Contoh :  keadilan, kebahagiaan, keluhuran, kebajikan, kebijakan dan kebijaksanaan.
(e).  Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat.
Contoh :
Pasangan yang salah
Pasangan yang benar
Antara … dengan
Antara … dan
Tidak … melainkan
Tidak … tetapi
Baik … ataupun
Baik … maupun
Bukan … tetapi
Bukan … melainkan
Contoh pemakaian kata penghubung yang salah :
  • Antara hak dengan kewajiban pegawai haruslah berimbang.
  • Korban PHK itu tidak menuntut bonus,melainkan pesangon.
  • Baik dosen maupun mahasiswa ikut memperjuangkan reformasi.
  • Bukan aku yang tidak mau, tetapi dia yang tidak suka.
Contoh pemakaian kata penghubung yang benar :
  • Antara hak dan kewajiban pegawai haruslah berimbang.
  • Korban PHK itu tidak menuntut bonus, tetapi pesagon.
  • Baik dosen maupun mahasiswa ikut memperjuangkan reformasi.
  • Bukan aku yang tidak mau, melainkan dia yang tidak suka.
(f).  Dapat membedakan antara kata-kata umum dan kata-kata khusus.
Kata melihat adalah kata umum yang merujuk pada perihal ‘mengetahui sesuatu melalui indera mata’. Kata melihat tidak hanya digunakan untuk menyatakan membuka mata serta menunjuk ke objek tertentu, tetapi juga untuk mengetahui hal yang berkenaan dengan objek tersebut.
Contoh :
Kata umum : melihat;
Kata khusus : melotot,membelalak, melirik, mengerling, mengintai, mengintip, memandang, manatap, memperhatikan, mengamati, mengawasi, menonton, meneropong.

Gaya Bahasa dan Idiom
Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau langgam bahasa dan sering juga disebut majas adalah cara penutur mengungkapkan cara yang dipakai untuk menyampaikan sesuatu, ada cara yang memakai perlambang (majas metafora, personifikasi), ada cara yang menekan kehalusan (majas eufemisme, lilotes).
Faktor yang mempengaruhi tampilan bahasa seorang komunikator dalam berkomunikasi :
  • Cara dan media komunikasi  :  lisan atau tulisan, langsung dan tidak langsung, media cetak dan media elektronik.
  • Bidang ilmu  : Filsafat, sastra, hukum, teknik, kedokteran, dan lain-lain.
  • Situasi  : resmi, tidak resmi, setengah resmi.
  • Ruang atau konteks  : seminar, kuliah, ceramah, pidato.
  • Khalayak  :  dibedakan berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial.
  • Tujuan  : membangkitkan emosi, diplomasi, humor, informasi.
Idiom dan ungkapan idiomatik
            Idiom adalah ungkapan bahasa yang artinya tidak secara langsung dapat dijabarkan dari unsur-unsurnya, maka setiap kata yang membentuk idiom berarti didalamnya sudah ada kesatuan bentuk dan makna. Idiom yang berupa kelompok kata, misalnya gulung tikar, adu domba, muka tembok tidak boleh dipertukarkan susunan nya menjadi tikar gulung, domba adu, tembok muka karena ketiga kelompok kata yang terakhir itu bukan idiom.
Contoh kata yang belum idiomatik :
  • Polisi bertemu maling.
  • Berita selengkapnya dibacakan Sazli Rais.
Contoh kata yang sudah idiomatik :
  • Polisi bertemu dengan maling.
  • Berita selengkapnya dibacakan oleh sazli rais.
Perhatikan contoh pemakaian kata berpasangan yang salah dalam kalimat berikut, perbaikan nya dengan memakai pasangan kata yang ditempatkan dalam tanda kurung.
  • Kumelut ini disebabkan karena kelalaian kita (disebabkan oleh)
  • Sembako itu diperuntukan untuk rakyat kecil (diperuntukan bagi)
  • Dari jakarta sampai bogor 60 km (sampai ke)
  • Hal ini berdasarkan atas permintaannya (berdasarkan pada)
  • Rombangan itu terdiri enam pria dan empat wanita (terdiri atas/dari)

Kesalahan Pemakaian Gabungan Kata dan Kata
Kesalahan pemakaian gabungan kata yang mana, di mana, daripada.
  • Marilah kita dengarkan sambutan yang mana akan disampaikan oleh Pak Lurah.
  • Dalam rapat yang mana dihadiri oleh para ketua RT dan RW telah dibacakan.
Kedua kalimat diatas kurang efektif jika mengikutsertakan kata mana dalam kalimat tersebut seharusnya sudah benar dan efektif.
  • Demikian tadi sambutan Pak Lurah di mana beliau telah menghimbau kita untuk lebih tekun bekerja.
Kalimat diatas seharusnya dipecah menjadi dua kalimat, yaitu :
  • Demikian tadi sambutan Pak Lurah.
  • Beliau telah menghimbau kita untuk lebih tekun bekerja.





  • Marilah kita perhatiakan kebersihan daripada lingkungan kita.
  • Tujuan daripada pertemuan ini adalah untuk memperkenalkan pejabat baru di lingkungan unit kerja kita.
Kalimat diatas kurang tepat  jika mengikutsertakan kata daripada.
Pemakaian gabungan kata di mana, yang mana, dan daripada  yang tepat, yaitu :
a)    Bentuk gabungan di mana dipakai sebagai kata tanya  untuk menanyakan tempat.
Contoh :
  • Di mana anda tinggal?
  • Anda tinggal di mana?
  • Di mana disket itu kamu simpan?
b)    Bentuk gabung yang mana dipakai dalam kalimat tanya yang mengandung pilihan, termasuk dalam pertanyaan retoris.
Contoh :
  • Anda akan memakai komputer yang mana?
  • Komputer yang mana yang akan kita bawa?
  • Karena kembar, sukar membedakan yang mana ana yang mana ani.
c)    Bentuk gabung daripada dipakai untuk membuat perbandingan atau pengontrasan sesuatu terhadap yang lainnya.
Contoh :
  • Biaya rental internet lebih mahal daripada rental komputer.
  • Daripada kuliah di kota A lebih baik dikota B.

Kesalahan pemakaian kata dengan, di dan ke
Pemakaian kata dengan dalam kalimat sering tidak tepat, sebagai contoh :
  • Sampaikan salam saya dengan dona.
  • Mari kita tanyakan langsung dengan dokter ahlinya.
  • Rumahnya diagunkan dengan bank.
Kata dengan kalimat diatas harus diganti dengan kepada karena tidak cocok dipakai dalam ketiga kalimat tersebut yang berarti bersama.
Pemakaian kata di dalam kalimat sering tidak tepat seharusnya kata yang dipakai adalah kata yang ditempatkan dalam tanda kurung , sebagai contoh :
  • Dokumen itu ada di kita (pada)
Pemakaian kata ke dalam kalimat sering tidak tepat kata yang dipakai adalah kata yang ditempatkan dalam tanda kurung, sebagai contoh :
  • Setelah tugas selesai, harap segera melapor ke dosen (kepada)
  • Tolong berikan buku ini ke Tuty (kepada)
Kesalahan Pemakaian Kata Berbahagia
Pemakaian kata Berbahagia dalam kalimat sering tidak tepat dan keliru , sebagai contoh :
  • Selamat malam dan selamat datang di tempat yang berbahagia ini.
  • Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami mengajak hadirin untuk …..
Pemakaian kata Berbahagia  yang tepat, yaitu :
  • Selamat malam dan selamat datang di tempat yang Membahagiakan ini.
  • Pada kesempatan yang Membahagiakan ini, kami mengajak hadirin untuk …..
  • Pada kesempatan yang Menyenangkan ini, kami mengajak hadirin untuk …..
Perhatikan proses perubahan kata sifat menjadi kata kerja dan arti yang ditimbulkan nya :
  • Bahagia (ks) = berbahagia (kk) = ‘merasa bahagia’
  • Sedih (ks) = bersedih (kk) = ‘merasa sedih’
  • Manis (ks) = bermanis muka (kk) = ‘menunjukan muka yang manis’.

No comments:

Post a Comment