Sunday, March 10, 2013

Tugas Tulisan Sistem Informasi Geografis

A.Definisi dan Cakupan Sistem Informasi

Sistem Informasi telah menjadi komponen/suatu hal yang sangat penting bagi keberhasilan dari tujuan yang akan dicapai oleh suatu organisasi. Semua organisasi membutuhkan aliran informasi yang membantu manajer untuk mengambil keputusan yang dibutuhkan. Aliran informasi ini diatur dan diarahkan dalam suatu sistem informasi. Sistem informasi berperan penting dalam proses pemnganbilan keputusan operasional harian sampai perencanaan jangka panjang.

Definisi dari Sistem Informasi sendiri adalah kombinasi dari teknologi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara dimana orang berinteraksi dangan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

Dalam sistem informasi juga terdapat beberapa cakupan. Cakupan sistem informasi tersebut meliputi sebagai berikut :
•Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
  1.Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
•Sistem Informasi Manufaktur
  1.CIM (Computer Integrated Manufacturing)
•Sistem Informasi Pemasaran
  1.Otomatisasi armada penjualan ( Sales Forces Automation)
  2.Manajemen Produk
  3.Iklan dan Promosi
  4.Penelitian Pasar dan peramalan penjualan
  5.Layanan dan dukungan pelanggan
  6.Pemasaran Interaktif
•Sistem Informasi Akuntansi
  1.Pemrosesan Pesanan (Order Processing)
  2.Pengawasan Inventaris (Inventory Control)
  3.Account Receivable
  4.Account Payable
  5.Penggajian (Payroll)
  6.Buku Besar (General Ledger)
•Sistem Informasi Keuangan 
  1.Pengelolaan Kas dan Sekuritas
  2.Capital Budgeting
  3.Pengeloalaan Investasi
  4.Perencanaan

B.Banyak Bahasa pemrograman yang telah saya dapat dan saya pelajari seperti COBOL, Visual Basic, PASCAL, C++, Java, PHP, dll. Tetapi karena saya kurang begitu tertarik dengan bahasa pemrograman jadi saya tidak begitu mendalaminya. Pada saat ini saya sedang tertarik pada ilmu Jaringan Komputer (Networking).

C.Sampai saat ini saya belum pernah mengembangkan sebuah Sistem Informasi apapun, saya hanya mempelajari teori-teori dan ilmu-ilmu dasar dari bahasa pemrograman.

D.Istilah Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan gabungan tiga unsur pokok, yaitu sistem, informasi, dan geografis. Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memilki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. 

Sunday, October 14, 2012

TEKNOLOGI SPEECH RECOGNITION

Dalam ilmu komputer , speech recognition (SR) adalah terjemahan dari kata-kata yang diucapkan menjadi teks. Hal ini juga dikenal sebagai "pengenalan suara otomatis", "ASR", "komputer pengenalan suara", "pidato ke teks", atau hanya "STT". Beberapa sistem SR menggunakan "pelatihan" di mana seorang pembicara individu membaca bagian teks ke dalam sistem SR. Sistem ini menganalisis suara tertentu orang tersebut dan menggunakannya untuk fine tune pengakuan pidato orang tersebut, sehingga transkripsi lebih akurat. Sistem yang tidak menggunakan pelatihan yang disebut "Speaker Independen" sistem. Sistem yang menggunakan pelatihan yang disebut "Speaker Dependent" sistem.

Pidato pengakuan aplikasi termasuk antarmuka pengguna suara seperti panggilan suara (misalnya, "Call home"), call routing (misalnya, "Saya ingin membuat collect call"), domotic kontrol alat, pencarian (misalnya, menemukan podcast di mana tertentu kata yang terucap), sederhana entri data (misalnya, memasukkan nomor kartu kredit), persiapan dokumen terstruktur (misalnya, sebuah laporan radiologi), pidato-untuk-pengolahan teks (misalnya, pengolah kata atau email ), dan pesawat (biasanya disebut Masukan Suara Langsung ).

Pengakuan jangka suara mengacu menemukan identitas "yang" berbicara, bukan apa yang mereka katakan. Menyadari pembicara dapat menyederhanakan tugas menerjemahkan pidato dalam sistem yang telah dilatih khusus suara seseorang atau dapat digunakan untuk otentikasi atau memverifikasi identitas pembicara sebagai bagian dari proses keamanan.

Program saat ini terbagi dalam dua kategori:

  • Small-vocabulary/many-users

Sistem ini sangat ideal untuk menjawab telepon otomatis. Para pengguna dapat berbicara dengan banyak variasi dalam pola aksen dan pidato, dan sistem masih akan memahami mereka sebagian besar waktu. Namun, penggunaan terbatas pada sejumlah kecil perintah yang telah ditentukan dan masukan, seperti pilihan menu dasar atau angka.

  • Large-vocabulary/limited-users

Sistem ini bekerja terbaik dalam lingkungan bisnis di mana sejumlah kecil pengguna akan bekerja dengan program ini. Sementara sistem ini bekerja dengan tingkat akurasi yang baik (85 persen atau lebih tinggi dengan pengguna ahli) dan memiliki kosakata dalam puluhan ribu, Anda harus melatih mereka untuk bekerja terbaik dengan sejumlah kecil pengguna utama. Tingkat akurasi akan jatuh drastis dengan pengguna lain.

Pidato sistem pengenalan dibuat lebih dari 10 tahun yang lalu juga menghadapi pilihan antara pidato diskrit dan kontinu. Hal ini jauh lebih mudah untuk program untuk memahami kata-kata ketika kita berbicara secara terpisah, dengan jeda yang jelas antara masing-masing. Namun, sebagian besar pengguna lebih memilih untuk berbicara dengan kecepatan normal percakapan. Hampir semua sistem modern mampu memahami pembicaraan terus menerus.

Monday, October 8, 2012

PENERAPAN TELEMATIKA

Berdasarkan layanan telematika di bidang transportasi
Telematika transportasi adalah cabang teknologi yang mengintegrasikan telekomunikasi dan software engineering di bidang sistem transportasi. Saat ini bidang ini telah memainkan peran penting dalam manajemen efektif jaringan infrastruktur transportasi dan menyediakan kolaborasi optimum antara berbagai jenis tipe transportasi, atau yang dikenal dengan transportasi multimodal (multimodal transport).

TOYOTA merupakan salah satu contoh yang menerapkan layanan telematika di bidang transportasi di Indonesia. Semakin tingginya mobilitas masyarakat, terutama di wilayah perkotaan, membutuhkan layanan penunjang yang mampu membantu masyarakat untuk sampai ke tujuannya dalam waktu singkat. Toyota melihat peluang ini dengan mengembangkan layanan telematika.
Telematika (telekomunikasi dan teknologi satelit) akan menjadi bagian dari gaya hidup berkendara di abad 21 yang harus difasilitasi.

Selain itu, Toyota juga memiliki layanan navigasi yang menggandeng perusahaan pemetaan Tele Atlas. Informasi dan peta lengkap dengan 13.000 lokasi-lokasi penting, mulai hotel, rumah sakit, hingga dealer Toyota sudah terekam. Saat ini peta tersebut sudah meng-cover wilayah Pulau Jawa dan Bali. Pada September 2008, layanan peta akan menjangkau mencapai Sumatra.

Toyota juga mengembangkan perangkat keras dan Graphics User Interface (GUI) yang didesain secara khusus. Dengan layanan Toyota Genuine Accesories (TGA). Toyota juga mempermudah pengguna Toyota Navigation dengan memberikan update perangkat lunak tanpa dikenai biaya.

Toyota melengkapi layanan telematikanya dengan layanan Mobile Reward Exchange (MORE) yang dirancang dalam mobile platform untuk pengguna telepon seluler. Bagi konsumen yang mengikuti MORE akan mendapat informasi seputar M-Toyota dan info program.

# Berdasarkan layanan telematika di bidang komunikasi
Yang termasuk dalam layanan telematika di bidang komunikasi adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.

Contoh lainnya, sekarang semua orang sudah mempunyai handphone, dan semakin hari semakin pesat perkembangan teknologinya, dan semakin memudahkan para penggunanya untuk mendapatkan informasi secara langsung baik itu dari sms maupun push email yg lagi booming-nya di Indonesia akibat pasar handphone blackberry atau sekedar browsing dengan menggunakan wifi ataupun WAP.

Selain itu, layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Teknologi yang digunakan untuk layanan video conference komersial pada awalnya dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan standar H.320. Secara fungsional, elemen pendukung layanan video conference terdiri dari:
- Terminal video conference atau endpoint video conference, adalah perangkat yang berada di sisi pengguna video conference.
- MCU (Multipoint Conference Unit), adalah semacam server yang berfungsi sebagai pengendali konferensi yang melibatkan banyak pengguna dan banyak sesi konferensi.
- Gateway dan gatekeeper adalah media yang melakukan proses adaptasi komunikasi video conference berbasis ISDN ke IP dan sebaliknya.

Jenis Video Conference
Jenis video conference berdasarkan hubungan diantara pemakainya dapat dibagi menjadi tiga bagian :
1. Real Time Colaboration Multiparty Conferencing, merupakan sarana hubungan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
2. Active Participation Users, hubungan yang terjadi diantara pemakai dengan jaringan komputer atau basis data, merupakan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
3. Passive Participation Users, keikutsertaan pemakai bersifat pasif dan memerlukan hubungan yang seketika dan interaktif.


Penjelasan mengenai teknologi interface telematika
*Head Up Display (HUD)
HUD merupakan sebuah tampilan transparan yang menyajikan data tanpa perlu meminta pengguna untuk melihat dari sudut pandang biasanya. Awalnya Head up Display ini dikembangkan untuk penerbangan militer tetapi sekarang sudah digunakan dalam pesawat terbang komersil, mobil dan aplikasi lainnya. Sebuah HUD tetap mengharuskan pengguna untuk melihat elemen layar pada badan pesawat maupun chasis kendaraan. Sistem menentukan gambar yang akan disajikan tergantung pada orientasi kendaraan. Helmet Mounted Displays (HMD) merupakan bentuk teknis dari HUD yang menampilkan elemen tampilan bergerak dengan orientasi kepala pengguna terhadap badan pesawat. Salah satu contoh pesawat tempur modern yang menggunakan HUD dan HMD adalah F/A-18, F-22, Eurofighter.

Faktor-faktor dalam merancang Head Up Display :
• Bidang penglihatan
• Eyebox
• Terang / kontras
• Menampilkan akurasi
• Instalasi

*Tangible User Interface
Tangible User Interface merupakan sebuah antarmuka pengguna dimana orang berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan fisik. Pelopornya adalah Hiroshi Ishii, seorang profesor di MIT Media Laboratory.

Karakteristik :
1. Representasi fisik digabungkan untuk mendasari komputasi informasi digital.
2. Representasi fisik mewujudkan mekanisme kontrol interaktif.
3. Representasi fisik perseptual digabungkan untuk secara aktif ditengahi representasi digital.
4. Keadaan fisik terlihat “mewujudkan aspek kunci dari negara digital dari sebuah sistem.


*Computer Vision
Computer Vision berkaitan dengan teori untuk membangun sistem buatan yang memperoleh informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, dilihat dari beberapa kamera, atau multi-dimensi data dari scanner medis.

Contoh aplikasi visi komputer mencakup sistem untuk :
1. Pengendalian proses misalnya sebuah robot industri atau kendaraan otonom.
2. Mendeteksi peristiwa misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung.
3. Mengorganisir informasi misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar.
4. Modeling benda atau lingkungan misalnya, industri inspeksi, analisis gambar medis.
5. Interaksi misalnya sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia komputer.
Sub-domain computer vision termasuk adegan rekonstruksi, event detektion, pelacakan video, pengenalan obyek, learning, pengindeksan, gerak estimasi, dan gambar restorasi.


* Speech recognition
Speech recognition atau yang dikenal juga sebagai pengenalan suara otomatis bekerja dengan mengkonversi kata yang diucapkan dengan teks. Pengenalan suara adalah sebuah sistem yang dilatih untuk pengguna tertentu sehingga seseorang dapat mengakui ucapan mereka berdasarkan suara vokal mereka yang unik.

Aplikasi speech recognition diantaranya :
- “Call home”
- “call routing”
- “domotic appliance control and content-based spoken audio search”
- entri data sederhana (misalnya memasukkan nomor kartu kredit)
- penyusunan dokumen terstruktur (misalnya sebuah laporan radiologi)
- pidato-untuk-pengolahan teks (misalnya pengolah kata atau email)
- dalam pesawat terbang cockpits ( biasanya disebut Direct Voice Input)

Contoh Penerapan Speech Recognition dalam medis :
Front-End SR adalah tempat penyedia perintah ke mesin pengenalan ucapan, kata-kata yang dikenali ditampilkan tepat setelah mereka berbicara.
Back-End SR adalah penyedia perintah ke sistem dikte digital, dan suara yang disalurkan melalui pidato mesin pengakuan dan rancangan dokumen yang dikenali disalurkan bersama-sama dengan suara asli file.

Sumber : http://bunglon.net/viewtopic.php?f=184&t=16881&sid=ac1ca48bf6d481cb5bb7c4e82178934f

Sunday, April 1, 2012

Definisi Bahasa Menurut 5 Ahli dan Contoh Kata Baku

Definisi Bahasa Menurut Para Ahli

1.    Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

2.    Owen dalam Setiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan.
Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.

3.    Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.


4.    Mackey (1986:12) mengungkapkan Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem.

5.    Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.


A.
1.    aba•di a kekal; tidak berkesudahan: di dunia ini tidak ada yg --;
2.    ab•jad n 1 kumpulan huruf (aksara) berdasarkan urutan yg lazim dl bahasa tertentu
3.    ab•nor•mal a tidak sesuai dng keadaan yg biasa; mempunyai kelainan; tidak normal: sejak kecelakaan itu dia menjadi --;
4.    abor•si n pengguguran kandungan;
5.    ab•sen /absén/ v tidak masuk (sekolah, kerja, dsb); tidak hadir;
6.    ab•strak [1] a tidak berwujud; tidak berbentuk; mujarad; niskala: kebaikan dan kebenaran adalah pengertian yg --;
7.    ab•surd a tidak masuk akal; mustahil
8.    adab n kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak: ayahnya terkenal sbg orang yg tinggi -- nya;
9.    ana•li•sis n 1 penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb);
10.    aka•de•mi /akadémi/ n 1 lembaga pendidikan tinggi, kurang lebih 3 tahun lamanya, yg mendidik tenaga profesional: -- militer; -- seni rupa.
B.
1.    ba•dai [1] n angin kencang yg menyertai cuaca buruk (yg datang dng tiba-tiba) berkecepatan sekitar 64—72 knot; topan: kampung nelayan itu hancur diserang --;
2.    ba•ha•gia 1 n keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dr segala yg menyusahkan): -- dunia akhirat; hidup penuh --;
3.    bi•a•ya n uang yg dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dsb) sesuatu; ongkos; belanja; pengeluaran: --
4.    bi•dang 1 n permukaan (yg) rata dan tentu batasnya:
5.    bu•ah n 1 bagian tumbuhan yg berasal dr bunga atau putik (biasanya berbiji):
6.    bu•as a 1 galak; liar; ganas: binatang itu --;
7.    be•a•sis•wa /béasiswa/ n tunjangan yg diberikan kpd pelajar atau mahasiswa sbg bantuan biaya belajar
8.    be•ku a 1 padat atau keras (tt benda cair): panaskanlah agar minyak kelapa yg -- itu mencair; air menjadi -- pd suhu 0oC;
9.    bo•bot n 1 berat suatu benda:
10.    bo•hong a 1 tidak sesuai dng hal (keadaan dsb) yg sebenarnya; dusta:
C.
1.    ca•bik a koyak (robek, sobek) panjang;
2.    ca•cat n 1 kekurangan yg menyebabkan nilai atau mutunya kurang baik atau kurang sempurna (yg terdapat pd badan, benda, batin, atau akhlak):
3.    cin•ta a 1 suka sekali; sayang benar:
4.    cit•ra kl n 1 rupa; gambar; gambaran;
5.    cu•a•ca n keadaan udara (tt temperatur, cahaya matahari kelembapan, kecepatan angin, dsb) pd satu tempat tertentu dng jangka waktu
6.    cu•ek /cuék/ a cak masa bodoh; tidak acuh
7.    ce•kat, ce•kat•an a 1 cepat mengerti; pintar; cerdik:
8.    ce•kung a 1 berlekuk (tt mata, pipi) krn kurus, ompong dsb:
9.    co•ba 1 v silakan; sudilah; tolong (untuk menghaluskan suruhan atau ajakan)
10.    co•rak n 1 bunga atau gambar (ada yg berwarna-warna) pd kain (tenunan, anyaman, dsb):
D.
1.    da•da n 1 bagian tubuh sebelah depan di antara perut dan leher:
2.    daf•tar n catatan sejumlah nama atau hal (tt kata-kata, nama orang, barang, dsb) yg disusun berderet dr atas ke bawah;
3.    di•a•frag•ma n 1 sekat antara rongga dada dan rongga perut (pd tubuh)
4.    di•ag•no•sis n 1 penentuan jenis penyakit dng cara meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya;
5.    du•a•lis•me n 1 Fis paham bahwa dl kehidupan ini ada dua prinsip yg saling bertentangan (spt ada kebaikan ada pula kejahatan, ada terang ada gelap);
6.    du•el /duél/ n perkelahian antara dua orang untuk menyelesaikan persoalan (dng pedang atau pistol, di tempat dan pd waktu yg telah ditetapkan); perang tanding;
7.    de•bat /débat/ n pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dng saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing:
8.    de•di•ka•si /dédikasi/ n pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha atau tujuan mulia; pengabdian:
9.    doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
10.    dok•trin n 1 ajaran (tt asas suatu aliran politik, keagamaan;
E.
1.    edi•si /édisi/ n 1 bentuk buku yg diterbitkan:
2.    edi•tor /éditor/ n orang yg mengedit naskah tulisan atau karangan yg akan diterbitkan dl majalah, surat kabar, dsb; penyunting;
3.    efek•tif /éféktif/ a dapat membawa hasil; berhasil guna (tt usaha, tindakan); mangkus;
4.    efi•si•en /éfisién/ a 1 tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dng tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya)
5.    ego•is /égois/ n 1 Psi orang yg selalu mementingkan diri sendiri;
6.    ego•sen•tris•me /égoséntrisme/ n sifat dan kelakuan yg selalu menjadikan diri sendiri sbg pusat segala hal
7.    epi•log /épilog/ n Sas 1 bagian penutup pd karya sastra, yg fungsinya menyampaikan intisari cerita atau menafsirkan maksud karya itu oleh seorang aktor pd akhir cerita;
8.    em•bar•go /émbargo/ n 1 penyitaan sementara thd kapal-kapal asing, msl pd waktu perang, dng maksud agar kapal-kapal itu tidak meninggalkan pelabuhan;
9.    em•bar•ka•si /émbarkasi/ n pemberangkatan dng pesawat terbang atau kapal laut; keberangkatan:
10.    emo•si /émosi/ n 1 luapan perasaan yg berkembang dan surut dl waktu singkat;
F.
1.    fa•jar n cahaya kemerah-merahan di langit sebelah timur pd menjelang matahari terbit;
2.    fak•ta n hal (keadaan, peristiwa) yg merupakan kenyataan; sesuatu yg benar-benar ada atau terjadi
3.    fe•de•ral /féderal/ a berpemerintahan sipil yg beberapa negara bagian membentuk kesatuan dan setiap negara bagian memiliki kebebasan dl mengurus persoalan di dl negerinya
4.    fe•mi•nin /féminin/ a 1 mengenai (spt, menyerupai) wanita; 2 bersifat kewanitaan;
5.    fik•tif a bersifat fiksi; hanya terdapat dl khayalan:
6.    fi•nal n 1 tahap (babak) terakhir dr rangkaian pemeriksaan (pekerjaan, pertandingan);
7.    fun•da•men•tal /fundaméntal/ a bersifat dasar (pokok); mendasar:
8.    fu•tur•is•me n 1 aliran dl seni, musik, atau sastra (yg dimulai di Italia kira-kira pd tahun 1909) yg ditandai, terutama, oleh usaha memberikan pernyataan formal kpd kekuatan dinamis dan gerak proses mekanis;
9.    fo•ren•sik /forénsik/ n 1 cabang ilmu kedokteran yg berhubungan dng penerapan fakta-fakta medis pd masalah-masalah hukum;
10.    for•mal a 1 sesuai dng peraturan yg sah; menurut adat kebiasaan yg berlaku:
G.
1.    ga•bah [1] n butir padi yg sudah lepas dr tangkainya dan masih berkulit; antah: merpati itu diberi pakan jagung dicampur –
2.    ga•dai 1 v meminjam uang dl batas waktu tertentu dng menyerahkan barang sbg tanggungan, jika telah sampai pd waktunya tidak ditebus, barang itu menjadi hak yg memberi pinjaman;
3.    gin•jal n (sepasang) organ tubuh (berbentuk spt biji kacang merah, terletak di dekat tulang belakang), berfungsi mengeluarkan atau memisahkan produk buangan metabolisme dr darah; buah pinggang
4.    gi•las v, meng•gi•las v 1 menindih sambil menggelinding; melindas: kereta api ini kemarin ~ anak kecil di tempat penyeberangan rel itu;
5.    gu•dang n rumah atau bangsal tempat menyimpan barang- barang;
6.    gum•pal n bongkah (tanah, tanah liat, dsb); kepal atau bagian yg keras; kental (tt darah, adonan, dsb); sesuatu yg berkepal- kepal; kelompok awan (asap dsb);
7.    ge•ga•bah Jw a terlampau berani sehingga mengakibatkan kurang hati-hati (tt sikap, tindakan, perbuatan)
8.    ge•ja•la n 1 perihal (keadaan, peristiwa, dsb) yg tidak biasa dan patut diperhatikan (ada kalanya menandakan akan terjadi sesuatu): ahli bahasa sebaiknya mencatat segala -- bahasa yg terdapat dl perkembangan bahasa Indonesia sekarang;
9.    go•ni•o•me•tri /goniométri/ n teori atau ilmu ukur sudut
10.    go•sip n obrolan tt orang-orang lain; cerita negatif tt seseorang; pergunjingan:
H.
1.    ha•bi•tat n 1 tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelom-pok masyarakat;
2.    ha•fal v 1 telah masuk dl ingatan (tt pelajaran): saya sudah mempelajari dan juga -- isinya; 2 dapat mengucapkan di luar kepala (tanpa melihat buku atau catatan lain):
3.    hi•bah n pemberian (dng sukarela) dng mengalihkan hak atas sesuatu kpd orang lain:
4.    hi•dup v 1 masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya (tt manusia, binatang, tumbuhan, dsb):
5.    hu•jat n 1 caci; cela; 2 fitnah;
6.    hu•kum n 1 peraturan atau adat yg secara resmi dianggap mengikat, yg dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah;
7.    he•bat /hébat/ a terlampau, amat sangat (dahsyat, ramai, kuat, seru, bagus, menakutkan, dsb):
8.    he•do•nis•me /hédonisme/ n pandangan yg menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sbg tujuan utama dl hidup
9.    ho•mo•graf n Ling kata yg sama ejaannya dng kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya (spt teras 'inti kayu' dan teras /téras/ 'bagian rumah');
10.    ho•ror n sesuatu yg menimbulkan perasaan ngeri atau takut yg amat sangat: film yg penuh dng adegan –
I.
1.    iba•dah n perbuatan untuk menyatakan bakti kpd Allah, yg didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; ibadat;
2.    iba a berbelas kasihan; terharu dan kasihan: sangat -- hatiku melihat anak itu;
3.    ide•al /idéal/ a sangat sesuai dng yg dicita-citakan atau diangan-angankan atau dikehendaki:
4.    ide•al•is•me /idéalisme/ n 1 aliran ilmu filsafat yg menganggap pikiran atau cita-cita sbg satu-satunya hal yg benar yg dapat dicamkan dan dipahami
5.    iden•ti•fi•ka•si /idéntifikasi/ n 1 tanda kenal diri; bukti diri; 2 penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dsb;
6.    ima•ji•na•si n 1 daya pikir untuk membayangkan (dl angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dsb) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang;
7.    im•plan•ta•si n 1 Bio pelekatan embrio pd dinding rahim; nidasi; 2 Bot penyelipan enten pd inangnya
8.    im•pli•ka•si n 1 keterlibatan atau keadaan terlibat:
9.    ikh•ti•sar n pemandangan secara ringkas (yg penting-penting saja): ringkasan:
10.    ikut v 1 menyertai orang bepergian (berjalan, bekerja, dsb); turut;
J.
1.    ja•ga v 2 berkawal atau bertugas menjaga keselamatan dan keamanan; piket;
2.    jad•wal n pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dng pembagian waktu pelaksanaan yg terperinci:
3.    ja•jak v, men•ja•jaki v menduga; menelaah; mengajuk:
4.    ji•wa n 1 roh manusia (yg ada di dl tubuh dan menyebabkan seseorang hidup); nyawa;
5.    ji•tu a tepat benar; kena benar:
6.    ju•jur [1] a 1 lurus hati; tidak berbohong (msl dng berkata apa adanya); 2 tidak curang (msl dl permainan, dng mengikuti aturan yg berlaku): mereka itulah orang-orang yg -- dan disegani;
7.    jur•na•lis n orang yg pekerjaannya mengumpulkan dan menulis berita dl surat kabar dsb; wartawan
8.    je•bak n 1 sangkar untuk memikat (menangkap) binatang; perangkap: merak itu kena --; 2 alat (rayuan dsb) yg digunakan untuk memikat atau melemahkan musuh dsb;
9.    je•da n 1 waktu berhenti (mengaso) sebentar; waktu beristirahat di antara dua kegiatan atau dua babak (spt dl olahraga dsb);
10.    jo•doh 1 n orang yg cocok menjadi suami atau istri; pasangan hidup; imbangan: berhati-hatilah dl memilih --;
K.
1.    ka•bar n laporan tt peristiwa yg biasanya belum lama terjadi; berita; warta: dia mendapat -- bahwa saudaranya naik haji;-- dibawa pikat dan langau, ki kabar yg belum tentu kebenaran dan sumbernya; indah -- dr rupa, pb berita yg tersebar biasanya lebih hebat dp kenyataan yg sebenarnya;
2.    ka•cau 1 a campur aduk (sehingga tidak terbeda-bedakan lagi); bancuh: kelompokkan surat-surat itu berdasarkan tanggal dan nomornya, jangan sampai --;
3.    ki•mia n ilmu tt susunan, sifat, dan reaksi suatu unsur atau zat;
4.    ki•ne•ma•ti•ka /kinématika/ n 1 gerakan geometri suatu titik atau benda padat, diartikan menurut suatu sistem koordinasi ruang;
5.    ku•ar•tet /kuartét/ n 1 kelompok, kumpulan, dsb yg terdiri atas empat;
6.    ku•an•tum n 1 banyaknya (jumlah) sesuatu; 2 bagian dr energi yg tidak dapat dibagi lagi
7.    ke•jam [1] a 1 tidak menaruh belas kasihan; bengis; zalim:
8.    ke•kal a tetap (tidak berubah, tidak bergeser, dsb) selama-lamanya; abadi; lestari: kematian adalah sekadar penutup babak kefanaan bagi suatu babak baru hidup --;tidak -- bunga karang, pb hal kekayaan (kemuliaan, hasil, dsb) yg tidak berlangsung lama;
9.    ko•de n 1 tanda (kata-kata, tulisan) yg disepakati untuk maksud tertentu (untuk menjamin kerahasiaan berita, pemerintah, dsb);
10.    kog•ni•tif a 1 berhubungan dng atau melibatkan kognisi;
L.
1.    la•bil a 1 goyah; tidak mantap; tidak kokoh (tt bangunan, pendirian, dsb);
2.    la•kon n Sas 1 peristiwa atau karangan yg disampaikan kembali dng tindak tanduk melalui benda perantara hidup (manusia) atau suatu (boneka, wayang) sbg pemain:
3.    li•be•ral•is•me n 1 aliran ketatanegaraan dan ekonomi yg menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur);
4.    ling•lung a lupa segala-galanya (krn bingung atau terlalu asyik memikirkan sesuatu): orang tua yg -- itu mencari kacamata yg sedang dipakainya;
5.    lu•cu a menggelikan hati; menimbulkan tertawa; jenaka:
6.    lu•gas a 1 mengenai yg pokok-pokok (yg perlu-perlu) saja:
7.    lu•gu [1] Jw a tidak banyak tingkah; bersahaja; sewajarnya; apa adanya:
8.    le•dak, me•le•dak v 1 pecah dan mengeluarkan bunyi sangat keras;
9.    le•ga a 1 lapang; luas; tidak sempit:
10.    le•gi•ti•ma•si /légitimasi/ n 1 Huk keterangan yg mengesahkan atau membenarkan bahwa pemegang keterangan adalah betul-betul orang yg dimaksud; kesahan;
M.
1.    ma•af n 1 pembebasan seseorang dr hukuman (tuntutan, denda, dsb) krn suatu kesalahan; ampun:
2.    ma•gis a bersifat magi; berkaitan dng hal atau perbuatan magi:
3.    mig•ra•si n 1 perpindahan penduduk dr satu tempat (negara dsb) ke tempat (negara dsb) lain untuk menetap;
4.    mik•ro•a•na•li•sis n Kim analisis bahan dl skala kecil, biasanya menggunakan peranti yg khusus, kecil, dan sangat sensitive
5.    muk•ji•zat n kejadian (peristiwa) ajaib yg sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia:
6.    mu•lia a 1 tinggi (tt kedudukan, pangkat, martabat), tertinggi, terhormat: yg - para duta besar negara sahabat;
7.    me•dan /médan/ n 1 tanah lapang; tempat yg luas (untuk berpacu kuda dsb); alun-alun; 2 ki lingkungan; ruang lingkup:
8.    me•dia /média/ n 1 alat; 2 alat (sarana) komunikasi spt koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk;
9.    me•gah a 1 tampak mengagumkan (krn besarnya, indahnya, dsb); gagah kuat; mulia, masyhur:
10.    me•lan•ko•lis /mélankolis/ a dl keadaan pembawaan lamban, pendiam, murung, sayu; sedih; muram:
N.
1.    na•ba•ti a mengenai (berasal dr) tumbuh-tumbuhan:
2.    naf•su n 1 keinginan (kecenderungan, dorongan) hati yg kuat:
3.    na•kal a 1 suka berbuat kurang baik (tidak menurut, mengganggu, dsb, terutama bagi anak-anak):
4.    na•lar [2] n 1 pertimbangan tt baik buruk dsb; akal budi: setiap keputusan harus didasarkan -- yg sehat;
5.    na•ra•sum•ber n orang yg memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi; informan:
6.    na•ra•tif a 1 bersifat narasi; bersifat menguraikan (menjelaskan dsb): karangan yg --; bahasa mereka ini bersifat --;
7.    nar•ko•tik n obat untuk menenangkan saraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk, atau merangsang (spt opium, ganja)
8.    na•si•o•na•lis n 1 pencinta nusa dan bangsa sendiri; 2 orang yg memperjuangkan kepentingan bangsanya; patriot:
9.    na•tu•ral a 1 bersifat alam; alamiah; 2 bebas dr pengaruh; bukan buatan; asli;
10.    na•vi•ga•si n 1 ilmu tt cara menjalankan kapal laut atau kapal terbang;
O.
1.    obat n 1 Far bahan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit, atau menyembuhkan seseorang dr penyakit:
2.    ob•jek /objék/ n 1 hal, perkara, atau orang yg menjadi pokok pembicaraan; 2 Kim benda, hal, dsb yg dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dsb:
3.    ob•jek•tif [1] /objéktif/ a mengenai keadaan yg sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi
4.    ob•se•si /obsési/ n Psi gangguan jiwa berupa pikiran yg selalu menggoda seseorang dan sangat sukar dihilangkan:
5.    ope•ra n Sen bentuk drama panggung yg seluruhnya atau sebagian dinyanyikan dng iringan orkes atau musik instrumental;
6.    opi•ni n pendapat; pikiran; pendirian;
7.    ope•ra•tor n orang yg bertugas menjaga, melayani, dan menjalankan suatu peralatan, mesin, telepon, radio, dsb
8.    op•si•o•nal a bersifat pilihan; bukan keharusan
9.    op•ti•mis n orang yg selalu berpengharapan (berpandangan) baik dl menghadapi segala hal
10.    ok•num n 1 penyebut diri Tuhan dl agama Katolik; pribadi:
P.
1.    pab•ri•ka•si n pembuatan barang dng standar tertentu secara besar-besaran (dl pabrik)
2.    pa•gu•yub•an n perkumpulan yg bersifat kekeluargaan, didirikan orang-orang yg sepaham (sedarah) untuk membina persatuan (kerukunan) di antara para anggotanya
3.    pi•da•to n 1 pengungkapan pikiran dl bentuk kata-kata yg ditujukan kpd orang banyak;
4.    pi•o•nir n cak penganjur; pelopor; perintis jalan; pembuka jalan:
5.    pub•li•ka•si n 1 pengumuman; 2 penerbitan:
6.    pu•i•si n 1 ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait;
7.    pe•le•sir, ber•pe•le•sir v 1 bersenang-senang; mencari kesenangan (kesukaan dsb):
8.    pe•ma•tang n 1 jalan kecil yg agak ditinggikan (di sawah, di tempat yg berpaya-paya, dsb);
9.    po•le•mik n perdebatan mengenai suatu masalah yg dikemukakan secara terbuka dl media massa;
10.    po•li•tik n 1 (pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (spt tt sistem pemerintahan, dasar pemerintahan):
Q.
1.    qa•ri•ah n 1 pembaca Alquran (perempuan); 2 orang (perempuan) yg mahir dl seni baca Alquran
2.    qi•a•mu•la•il n Isl salat di tengah malam secara teratur (spt salat tahajud, tarawih, witir)
3.    qa•ri n 1 pembaca Alquran (laki-laki); 2 orang (laki-laki) yg mahir dl seni baca Alquran
4.    qa•sar n Isl pemendekan rakaat salat wajib dr empat rakaat menjadi dua rakaat sbg keringanan (rukhsah) bagi orang musafir;
5.    qi•ra•ah n Isl 1 hal-hal yg berhubungan dng cara pembacaan Alquran; pembacaan ayat-ayat Alquran; 2 Ar bacaan
6.    qudsi lihat hadis
R.
1.    ra•di•a•si n 1 Fis pemancaran dan kerambatan gelombang yg membawa tenaga melalui ruang atau zantara, msl pemancaran dan perambatan gelombang elektromagnetik, gelombang bunyi, gelombang lenting, penyinaran;
2.    ra•di•kal [1] a 1 secara mendasar (sampai kpd hal yg prinsip): perubahan yg --; 2 Pol amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan); 3 maju dl berpikir atau bertindak;
3.    ra•lat n 1 pembetulan atau perbaikan atas salah cetak (pd surat kabar, majalah, buku, dsb) atau atas salah ucap dsb;
4.    ri•leks /riléks/ v cak 1 bersenang-senang:
5.    rim•ba n hutan lebat (yg luas dng pohon yg besar-besar):
6.    rim•bun a 1 berdaun dan bercabang banyak:
7.    ro•boh v 1 runtuh (tt bangunan yg besar, spt rumah, tembok):
8.    ro•man•tis a bersifat spt dl cerita roman (percintaan); bersifat mesra; mengasyikkan;
9.    ro•ta•si n 1 perputaran; 2 Tan cara menanam berbagai jenis tanaman pd bidang tanah yg sama secara bergilir dl jangka waktu satu tahun atau lebih;
10.    re•ak•si /réaksi/ n 1 kegiatan (aksi, protes) yg timbul akibat suatu gejala atau suatu peristiwa:
S.
1.    sa•bang n Lay layar kecil yg dipasang di perahu kecil
2.    sab•da n kata; perkataan (bagi Tuhan, nabi, raja, dsb):
3.    sa•bo•ta•se n 1 perusakan milik pemerintah dsb (oleh pemberontak);
4.    se•de•kah n 1 pemberian sesuatu kpd fakir miskin atau yg berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dng kemampuan pemberi; derma;
5.    se•der•ha•na a 1 bersahaja; tidak berlebih-lebihan:
6.    se•ge•ra adv lekas; lekas-lekas; buru-buru; tergesa-gesa; cepat (tt peralihan waktu):
7.    sig•ni•fi•kan a penting; berarti: seorang -- yg dijadikan anutan; perbedaannya kecil sekali, tidak –
8.    si•la•bus n 1 Dik kerangka unsur kursus pendidikan, disajikan dl aturan yg logis, atau dl tingkat kesulitan yg makin meningkat;
9.    sa•dap v, me•nya•dap v 1 mengambil air (getah) dr pohon dng menoreh kulit atau memangkas mayang atau akar:
10.    sa•dis 1 a tidak mengenal belas kasihan; kejam; buas; ganas; kasar: dng -- mereka menghukum tawanannya;
T.
1.    ta•at a 1 senantiasa tunduk (kpd Tuhan, pemerintah, dsb); patuh:
2.    ta•bel /tabél/ n daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yg tersusun secara bersistem, urut ke bawah dl lajur dan deret tertentu dng garis pembatas sehingga dapat dng mudah disimak;
3.    ta•bi•at n 1 perangai; watak; budi pekerti; 2 perbuatan yg selalu dilakukan; kelakuan; tingkah laku;
4.    ta•bir n tirai penyekat (pendinding) atau penutup dinding
5.    tim•ba n perkakas (alat) untuk menyauk (mengambil) air (dr dl sumur, kapal, dsb)
6.    tim•bun n tumpukan sesuatu; longgok (yg besar dan tinggi):
7.    tin•dak lan•jut v langkah selanjutnya (tt penyelesaian perkara, perbuatan, dsb):
8.    tu•an n 1 orang tempat mengabdi, sbg lawan kata hamba, abdi, budak:
9.    tu•as n alat untuk mengangkat (mengungkit) sesuatu yg berat, dibuat dr kayu (bambu) panjang yg diberati salah satu ujungnya; tuil; pengungkit;
10.    to•ga n baju panjang (jubah) hitam, lengannya lebar sbg pakaian jabatan bagi guru besar, hakim, sarjana, dsb yg dipakainya pd saat tertentu
U.
1.    umat n 1 para penganut (pemeluk, pengikut) suatu agama; penganut nabi; 2 makhluk manusia;
2.    umur n 1 lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan); usia:
3.    ula•ma n orang yg ahli dl hal atau dl pengetahuan agama Islam: ia seorang -- besar pd zaman kebangkitan Islam
4.    ul•ti•ma•tum n peringatan atau tuntutan yg terakhir dng diberi batas waktu untuk menjawabnya; peringatan dng ancaman:
5.    upa•ca•ra n 1 tanda-tanda kebesaran (spt payung kerajaan):
6.    upah n 1 uang dsb yg dibayarkan sbg pembalas jasa atau sbg pembayar tenaga yg sudah dikeluarkan untuk mengerjakan sesuatu; gaji; imbalan
7.    upa•ya n usaha; ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb); daya upaya
8.    uta•ma a 1 terbaik; nomor satu; amat baik; lebih baik dr yg lain-lain; 2 terpenting; pokok:
9.    utuh a (dl keadaan) sempurna sebagaimana adanya atau sebagaimana semula (tidak berubah, tidak rusak, tidak berkurang, dsb):
10.    ur•ba•ni•sa•si n 1 perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dr desa (kota kecil, daerah) ke kota besar (pusat pemerintahan):
V.
1.    vak•si•na•si n Dok penanaman bibit penyakit (msl cacar) yg sudah dilemahkan ke dl tubuh manusia atau binatang (dng cara menggoreskan atau menusukkan jarum) agar orang atau binatang itu menjadi kebal thd penyakit tsb
2.    va•li•di•tas n sifat benar menurut bahan bukti yg ada, logika berpikir, atau kekuatan hukum; sifat valid; kesahihan:
3.    van•dal n 1 perusak hasil karya seni dan barang berharga lainnya (lukisan, patung, dsb); 2 orang yg suka merusak dan menghancurkan secara kasar dan ganas
4.    va•ri•a•bel 1 a dapat berubah-ubah, berbeda-beda, bermacam-macam (tt mutu, harga, dsb);
5.    va•ri•an n 1 bentuk yg berbeda atau menyimpang dr yg asli atau dr yg baku dsb;
6.    va•ri•e•tas /variétas/ n 1 Tan kelompok tanaman (spt perdu) dl jenis atau spesies tertentu yg dapat dibedakan dr kelompok lain berdasarkan suatu sifat atau sifat tertentu
7.    ver•bal /vérbal/ a 1 secara lisan (bukan tertulis): bahasa asing itu dirasakan dapat membantu pengungkapan manusia secara -- dng lebih teliti; 2 bersifat khayalan: jangan memberi pelajaran yg bersifat --; 3 Ling bersifat verba
8.    ve•ri•fi•ka•si /vérifikasi/ n pemeriksaan tt kebenaran laporan, pernyataan, perhitungan uang, dsb:
9.    ver•ti•kal /vértikal/ a tegak lurus dr bawah ke atas atau kebalikannya, membentuk garis tegak lurus (bersudut 90o) dng permukaan bumi, garis horizontal, atau bidang datar:
10.    vi•rus n 1 mikroorganisme yg tidak dapat dilihat dng menggunakan mikroskop biasa, hanya dapat dilihat dng menggunakan mikroskop elektron, penyebab dan penular penyakit, spt cacar, influenza, dan rabies;
W.
1.    wa•bah n penyakit menular yg berjangkit dng cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah yg luas (spt wabah cacar, disentri, kolera); epidemi;
2.    wa•ca•na n 1 komunikasi verbal; percakapan; 2 Ling keseluruhan tutur yg merupakan suatu kesatuan;
3.    wa•ha•na [1] n 1 kendaraan; alat pengangkut; 2 alat atau sarana untuk mencapai suatu tujuan:
4.    wa•jar a 1 biasa sebagaimana adanya tanpa tambahan apa pun; 2 menurut keadaan yg ada; sebagaimana mestinya
5.    wa•jib v 1 harus dilakukan; tidak boleh tidak dilaksanakan (ditinggalkan):
6.    wi•ba•wa n 1 pembawaan untuk dapat menguasai dan mempengaruhi dihormati orang lain melalui sikap dan tingkah laku yg mengandung kepemimpinan dan penuh daya tarik
7.    wi•la•yah n daerah (kekuasaan, pemerintahan, pengawasan, dsb); lingkungan daerah (provinsi, kabupaten, kecamatan);
8.    win•du n jangka waktu yg lamanya delapan tahun; daur kecil:
9.    wi•ra•ni•a•ga n orang yg yg melakukan penjualan barang secara langsung kpd konsumen (pembeli); pedagang
10.    wi•ra•swas•ta n orang yg pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya;
X.
1.    xi•lo•fon /silofon/ n alat musik pukul yg terdiri atas bilahan kayu yg panjangnya bertahap, menghasilkan bunyi yg berbeda jika dipukul dng alat pukul kecil dr kayu
2.    xi•lo•gra•fi /silografi/ n seni grafika dl pembuatan cukilan atau ukiran kayu
3.    xi•lo•i•di•na /siloidina/ n bahan peledak terbuat dr serat nabati dng asam nitrat
4.    xi•lo•lo•gi /silologi/ n ilmu mengenai struktur kayu
5.    xi•lo•nit /silonit/ n bahan termoplastik dr jenis selulosa nitrat
6.    xe•no•fi•li /sénofili/ n orang yg tertarik kpd hal-hal yg berasal dr luar negeri (gaya, tata cara, dsb)
7.    xe•no•fo•bia /sénofobia/ n Psi perasaan benci (takut, waswas) thd orang asing atau sesuatu yg belum dikenal; kebencian pd yg serba asing
8.    xe•no•glo•sia /sénoglosia/ n Psi kemampuan memahami dan menggunakan bahasa yg tidak pernah dipelajari
9.    xe•no•graf /sénograf/ n ahli dl membaca tulisan (naskah) bahasa asing
10.    xe•ro•gra•fi /sérografi/ n Graf penggandaan bahan cetakan dr film atau kertas dng menggunakan sinar listrik
Y.
1.    ya•kin a 1 percaya (tahu, mengerti) sungguh-sungguh; (merasa) pasti (tentu, tidak salah lagi):
2.    ya•tim a tidak beribu atau tidak berayah lagi (krn ditinggal mati);
3.    ya•ya•san n badan hukum yg tidak mempunyai anggota, dikelola oleh sebuah pengurus dan didirikan untuk tujuan sosial (mengusahakan layanan dan bantuan spt sekolah, rumah sakit)
4.    yu•di•ka•tif a 1 bersangkutan dng fungsi dan pelaksanaan lembaga peradilan; 2 bersangkutan dng badan yg bertugas mengadili perkara
5.    yu•di•si•al a 1 berhubungan dng yudisium; 2 berhubungan dng lembaga hukum atau lembaga yudikatif
6.    yu•di•si•um n penentuan nilai (lulus) suatu ujian sarjana lengkap (di perguruan tinggi)
7.    yu•ri•dis a Huk menurut hukum; secara hukum: bantuan -- , bantuan hukum (diberikan oleh pengacara kpd kliennya di muka pengadilan)
8.    yu•ris•dik•si n Huk 1 kekuasaan mengadili; lingkup kuasa kehakiman; peradilan; 2 lingkungan hak dan kewajiban, serta tanggung jawab dl suatu wilayah atau lingkungan kerja tertentu; kekuasaan hokum
9.    yu•ris•pru•den•si /yurisprudénsi/ n Huk 1 ajaran hukum melalui peradilan; 2 himpunan putusan hakim;
10.    yus•ti•si n kehakiman; peradilan
Z.
1.    za•man n 1 jangka waktu yg panjang atau pendek yg menandai sesuatu; masa:
2.    zam•rud n batu permata yg berwarna hijau spt lumut, sbg mineral terdapat terutama di lapisan-lapisan kapur di Kolombia
3.    zat Ar n 1 wujud; hakikat (Allah): -- Allah; 2 yg menyebabkan sesuatu menjadi ada
4.    zi•on•is•me n gerakan (politik dsb) bangsa Yahudi yg ingin mendirikan negara sendiri yg merdeka dan berdaulat di Palestina
5.    zin•dik Ar n orang yg tersesat imannya; orang yg murtad
6.    zin•ko•gra•fi n seni cetak-mencetak dan ukir dng menggunakan lempeng zink
7.    ze•nit /zénit/ n titik khayal di langit yg tegak lurus di atas bumi thd cakrawala; titik puncak
8.    ze•o•po•nik /zéoponik/ n cara bertanam tanpa tanah, tetapi menggunakan media tanam batu zeolit
9.    ze•o•lit /zéolit/ n mineral dr kelas silikat alami yg memiliki sifat pelunak air
10.    ze•ni n tentara yg mengurus persenjataan dan perlengkapan, spt membuat jembatan

Wednesday, January 4, 2012

Tips Merawat Ruang Mesin Mobil

Car care tak melulu pada bagian interior. Namun, ruang mesin mobil kamu juga juga harus dijaga kebersihannya. Selain agar lebih sedap dipandang, dengan ruang mesin yang bersih, kamu betah untuk mengulik mesin dan mudah terlihat apabila ada kerusakan. Untuk melakukan car care pada ruang mesin sangatlah mudah. Cukup ikuti dua langkah mudah berikut ini.

Langkah Pertama :
Sebelum melakukan car care, kamu wajib membersihkan ruang mesin terlebih dahulu, karena pasti dihinggapi kotoran dan minyak sisa pelumas. Saat membersihkan mesin, tidak disarankan menggunakan air dari selang. "Terkadang orang banyak yang salah kaprah, masih banyak orang yang membersihkan ruang mesin dengan menggunakan air dari selang atau bahkan menggunakan alat pencuci mobil semprot yang digunakan jasa pencuci mobil. sebenarnya itu tidak dibenarkan. Karena, cipratan air berpotensi merusak komponen mesin seperti alternator dan saringan udara". "Alternator jika terkena air, dapat mengakibatkan hubungan arus pendek. Sementara pada air filter atau saringan udara jika air sampai menyusup masuk, rentan terjadi water hammer. Disarankan untuk menggunakan uap bertekanan untuk membersihkan ruang mesin. Namun jika terpaksa menggunakan air, pastikan cepat dikeringkan dengan menggunakan kompresor udara.

Langkah kedua :
Car care dilanjutkan dengan membersihkan ruangmesin menggunakan cairan pembersih khusus untuk ruang mesin atau engine degreaser. Namun, hati-hati saat menggunakan cairan pembersih, karena kandungan kimianya dapat merusak komponen yang terbuat dari plastik dan karet, seperti cover mesin dan kabel-kabel. Gunakan engine degreaser bahan deterjen, sehingga aman untuk membersihkan kotoran diruang mesin. Membersihkannya bisa dengan menyemprotkan cairan pembersih ditempat yang dituju, lantas bersihkan dengan bantuan kuas. Setelah dirasa bersih dari kotoran dan minyak pelumas, bisa membilasnya dengan menggunakan steamer atau diseka dengan menggunakan lap bersih. Mudah kan ? (Sumber Majalah Motor)


Tuesday, December 6, 2011

Pilihan Kata/Diksi


Diksi pada dasarnya adalah hasil upaya memilih kata tertentu untukn dipakai dalam suatu tutur bahasa. Pemilihan kata dilalukan apabila tersedia sejumlah kata yang artinya sama atau bermiripan. Sebagai contoh, kata mati bersinonim dengan mampus , meninggal, wafat, mangkat, tewas, gugur, berpulang, kembali keharibaan tuhan dan lain sebagainya. Tetapi  kata-kata tersebut tidak dapat bebas digunakan karena memiliki rasa nuansa makna yang membedakannya.
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan pertama kemahiran memilih kata hanya di mungkinkan bila seseorang menguasai kemahiran kosa kata yang cukup luas, kedua diksi atau pilihan kata mengandung pengertian upaya atau kemampuan membedakan secara tepat kata kata yang memiliki makna serumpun, dan yang ketiga diksi atau pilihan kata menyangkut kemampuan untu memilih kata kata yang tepat dan cocok untuk situasi tertentu
a.    Kamus
Untuk memahami arti kata beda anda dapat membuka kamus besar bahasa indonesia, dalam kamus itu tertulis sebagai berikut :
Beda : /beda/             1.  Sesuatu yang menjadikan berlainan (tidak sama) antara benda yang satu dengan benda yang lain; ketidaksamaan.
2.  Selisih; pautan: Barang impor dan barang buatan dalam negeri bedanya tidak seberapa.
Berbeda                     1.  Ada bedanya;  berlainan: mereka mempunyai potongan rambut yang berbeda, seorang panjang dan seorang lagi pendek.
Berbeda- beda          1.  Berlain-lain; berlainan: kepala sama hitam, pendapat berbeda-beda.
Membedakan            1.  Menyatakan ada bedanya: dia belum dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
2.  Memperlakukan secara tidak berbeda (tidak sama); memisahkan:kita harus dapat membedakan antara urusan pribadi dan urusan dinas.
Membeda-bedakan 1.  Menganggap (memperlakukan) berbeda (tidak sama); pilih kasih: kita jangan membeda-bedakan antara orang kaya dan orang miskin.
Terbeda-bedakan    1.  Dapat dibeda-bedakan.
Perbedaan                1.  Beda; selisih: perpecahan terjadi karena perbedaan paham.
2.  Hal hal yang berbeda; hal hal yang membuat berdbeda: perbedaan perlakuan terhadap tamu menyalahi aturan rumah penginapan itu.
Memperbedakan      1.  Memperlainkan; menganggap(memperlakukan) berbeda (tidak sama) dari yang lain: kamu jangan memperbedakan anak itu, saya kira dia pun sama dengan yang lain.
Pembeda                   1.  Orang yang membedakan.
2.  Alat (hal) yang membedakan.
Pembedaan              1.  Proses; perbuatan, cara membedakan.
b.    Tesaurus
Teraurus merupakan khazanah kata yang disusun menurut sebuah sistem tertentu, terdiri dari gagasan-gagasan yang mempunyai pertalian timbal balik sehingga setiap pemakai dapat memilih istilah kata ataukata yang ada di dalamnya, dapat mengetahui asal kata (etimologi), antonimnya, dan kata kata yang berhubungan dengan entri tertentu.
Syarat Ketepatan Pemilihan Kata :
(a).  Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi
Contoh :  1Bunga edelweis hanya tumbuh ditempat yang tinggi (gunung).
2.  Jika bunga bank tinggi, orang enggan menggambil kredit bank.
(b).  Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim.
Contoh :  1. Siapa pengubah peraturan yang memberatkan pengusaha?
2. pembebasan bea masuk untuk jenis barang tertentu adalah peubah peraturan  yang  selama ini memberatkan pengusaha.
(c).  Dapat membedakan kata kata yang hampir mirip dalam ejaannya
Contoh :  intensif – insentif
Interferensi – inferensi
Karton – kartun
Preposisi – proposisi
Korporasi – koperasi
(d).  Dapat membedakan dengan tepat makna kata – kata abstrak.
Contoh :  keadilan, kebahagiaan, keluhuran, kebajikan, kebijakan dan kebijaksanaan.
(e).  Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat.
Contoh :
Pasangan yang salah
Pasangan yang benar
Antara … dengan
Antara … dan
Tidak … melainkan
Tidak … tetapi
Baik … ataupun
Baik … maupun
Bukan … tetapi
Bukan … melainkan
Contoh pemakaian kata penghubung yang salah :
  • Antara hak dengan kewajiban pegawai haruslah berimbang.
  • Korban PHK itu tidak menuntut bonus,melainkan pesangon.
  • Baik dosen maupun mahasiswa ikut memperjuangkan reformasi.
  • Bukan aku yang tidak mau, tetapi dia yang tidak suka.
Contoh pemakaian kata penghubung yang benar :
  • Antara hak dan kewajiban pegawai haruslah berimbang.
  • Korban PHK itu tidak menuntut bonus, tetapi pesagon.
  • Baik dosen maupun mahasiswa ikut memperjuangkan reformasi.
  • Bukan aku yang tidak mau, melainkan dia yang tidak suka.
(f).  Dapat membedakan antara kata-kata umum dan kata-kata khusus.
Kata melihat adalah kata umum yang merujuk pada perihal ‘mengetahui sesuatu melalui indera mata’. Kata melihat tidak hanya digunakan untuk menyatakan membuka mata serta menunjuk ke objek tertentu, tetapi juga untuk mengetahui hal yang berkenaan dengan objek tersebut.
Contoh :
Kata umum : melihat;
Kata khusus : melotot,membelalak, melirik, mengerling, mengintai, mengintip, memandang, manatap, memperhatikan, mengamati, mengawasi, menonton, meneropong.

Gaya Bahasa dan Idiom
Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau langgam bahasa dan sering juga disebut majas adalah cara penutur mengungkapkan cara yang dipakai untuk menyampaikan sesuatu, ada cara yang memakai perlambang (majas metafora, personifikasi), ada cara yang menekan kehalusan (majas eufemisme, lilotes).
Faktor yang mempengaruhi tampilan bahasa seorang komunikator dalam berkomunikasi :
  • Cara dan media komunikasi  :  lisan atau tulisan, langsung dan tidak langsung, media cetak dan media elektronik.
  • Bidang ilmu  : Filsafat, sastra, hukum, teknik, kedokteran, dan lain-lain.
  • Situasi  : resmi, tidak resmi, setengah resmi.
  • Ruang atau konteks  : seminar, kuliah, ceramah, pidato.
  • Khalayak  :  dibedakan berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial.
  • Tujuan  : membangkitkan emosi, diplomasi, humor, informasi.
Idiom dan ungkapan idiomatik
            Idiom adalah ungkapan bahasa yang artinya tidak secara langsung dapat dijabarkan dari unsur-unsurnya, maka setiap kata yang membentuk idiom berarti didalamnya sudah ada kesatuan bentuk dan makna. Idiom yang berupa kelompok kata, misalnya gulung tikar, adu domba, muka tembok tidak boleh dipertukarkan susunan nya menjadi tikar gulung, domba adu, tembok muka karena ketiga kelompok kata yang terakhir itu bukan idiom.
Contoh kata yang belum idiomatik :
  • Polisi bertemu maling.
  • Berita selengkapnya dibacakan Sazli Rais.
Contoh kata yang sudah idiomatik :
  • Polisi bertemu dengan maling.
  • Berita selengkapnya dibacakan oleh sazli rais.
Perhatikan contoh pemakaian kata berpasangan yang salah dalam kalimat berikut, perbaikan nya dengan memakai pasangan kata yang ditempatkan dalam tanda kurung.
  • Kumelut ini disebabkan karena kelalaian kita (disebabkan oleh)
  • Sembako itu diperuntukan untuk rakyat kecil (diperuntukan bagi)
  • Dari jakarta sampai bogor 60 km (sampai ke)
  • Hal ini berdasarkan atas permintaannya (berdasarkan pada)
  • Rombangan itu terdiri enam pria dan empat wanita (terdiri atas/dari)

Kesalahan Pemakaian Gabungan Kata dan Kata
Kesalahan pemakaian gabungan kata yang mana, di mana, daripada.
  • Marilah kita dengarkan sambutan yang mana akan disampaikan oleh Pak Lurah.
  • Dalam rapat yang mana dihadiri oleh para ketua RT dan RW telah dibacakan.
Kedua kalimat diatas kurang efektif jika mengikutsertakan kata mana dalam kalimat tersebut seharusnya sudah benar dan efektif.
  • Demikian tadi sambutan Pak Lurah di mana beliau telah menghimbau kita untuk lebih tekun bekerja.
Kalimat diatas seharusnya dipecah menjadi dua kalimat, yaitu :
  • Demikian tadi sambutan Pak Lurah.
  • Beliau telah menghimbau kita untuk lebih tekun bekerja.





  • Marilah kita perhatiakan kebersihan daripada lingkungan kita.
  • Tujuan daripada pertemuan ini adalah untuk memperkenalkan pejabat baru di lingkungan unit kerja kita.
Kalimat diatas kurang tepat  jika mengikutsertakan kata daripada.
Pemakaian gabungan kata di mana, yang mana, dan daripada  yang tepat, yaitu :
a)    Bentuk gabungan di mana dipakai sebagai kata tanya  untuk menanyakan tempat.
Contoh :
  • Di mana anda tinggal?
  • Anda tinggal di mana?
  • Di mana disket itu kamu simpan?
b)    Bentuk gabung yang mana dipakai dalam kalimat tanya yang mengandung pilihan, termasuk dalam pertanyaan retoris.
Contoh :
  • Anda akan memakai komputer yang mana?
  • Komputer yang mana yang akan kita bawa?
  • Karena kembar, sukar membedakan yang mana ana yang mana ani.
c)    Bentuk gabung daripada dipakai untuk membuat perbandingan atau pengontrasan sesuatu terhadap yang lainnya.
Contoh :
  • Biaya rental internet lebih mahal daripada rental komputer.
  • Daripada kuliah di kota A lebih baik dikota B.

Kesalahan pemakaian kata dengan, di dan ke
Pemakaian kata dengan dalam kalimat sering tidak tepat, sebagai contoh :
  • Sampaikan salam saya dengan dona.
  • Mari kita tanyakan langsung dengan dokter ahlinya.
  • Rumahnya diagunkan dengan bank.
Kata dengan kalimat diatas harus diganti dengan kepada karena tidak cocok dipakai dalam ketiga kalimat tersebut yang berarti bersama.
Pemakaian kata di dalam kalimat sering tidak tepat seharusnya kata yang dipakai adalah kata yang ditempatkan dalam tanda kurung , sebagai contoh :
  • Dokumen itu ada di kita (pada)
Pemakaian kata ke dalam kalimat sering tidak tepat kata yang dipakai adalah kata yang ditempatkan dalam tanda kurung, sebagai contoh :
  • Setelah tugas selesai, harap segera melapor ke dosen (kepada)
  • Tolong berikan buku ini ke Tuty (kepada)
Kesalahan Pemakaian Kata Berbahagia
Pemakaian kata Berbahagia dalam kalimat sering tidak tepat dan keliru , sebagai contoh :
  • Selamat malam dan selamat datang di tempat yang berbahagia ini.
  • Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami mengajak hadirin untuk …..
Pemakaian kata Berbahagia  yang tepat, yaitu :
  • Selamat malam dan selamat datang di tempat yang Membahagiakan ini.
  • Pada kesempatan yang Membahagiakan ini, kami mengajak hadirin untuk …..
  • Pada kesempatan yang Menyenangkan ini, kami mengajak hadirin untuk …..
Perhatikan proses perubahan kata sifat menjadi kata kerja dan arti yang ditimbulkan nya :
  • Bahagia (ks) = berbahagia (kk) = ‘merasa bahagia’
  • Sedih (ks) = bersedih (kk) = ‘merasa sedih’
  • Manis (ks) = bermanis muka (kk) = ‘menunjukan muka yang manis’.